Dua Garis Biru, bukan pink!

    No, wait, dont judge me nor the movie. Iya, film Dua Garis Biru ini tentang apa akibat dari ngelakuin seks di luar nikah. But I dont want you miss out the point, what this movie tried to deliver is more more than that. So before you regret it, let's just talk about it and you can decide to watch it or not (NO, I highly recommend you to watch it!).

Related image
sumber: grid.ID
     Baca dulu sinopsisnya dari web 21cineplex.. 
     Mungkin DARA (Zara JKT48) dan BIMA (Angga Yunanda) bukan pasangan kekasih sempurna, tapi mereka adalah sahabat yang saling melengkapi. Saat berdua mereka bisa jadi diri sendiri, kebodohan bisa ditertawakan, dan kerapuhan tak perlu ditutupi. Rasa nyaman lebih dari sekadar kata sayang atau cinta. Usia 17 tahun tak pernah sesempurna ini.
      Hingga muncul keberanian baru di antara mereka. Berdua mereka melanggar batas tanpa tahu konsekuensinya.
      Kini Bima dan Dara berusaha menjalani tanggung jawab atas pilihan mereka. Mereka pikir mereka siap jadi dewasa untuk menghadapi segala konsekuensinya. Namun, tentu keluguan mereka langsung diuji saat keluarga yang amat mencintai mereka tahu, lalu memaksa masuk dalam perjalanan pilihan mereka.


     Kalau dari judulnya mungkin orang akan nyamain film ini dengan Juno, atau adakah yang nyamain dengan film Indonesia 'Virgin'? (sebentar, aku juga lupa ini film tentang apa-_-). Tapi engga kok, film ini beda, lebih fokus ke keluarga dari Bima dan Dara. Tentu perubahan karakter mereka sebagai tokoh utama juga ada, cuma ngga drastis. Bima dan Dara tetep jadi dua remaja di umurnya sampai akhir film ini selesai (yap, thanks God).
     Menurutku, film Dua Garis Biru ini sangat sederhana, on point, dan rasional parah. What do you expect from two teens having a baby? Respon wajar adalah takut dan merasa bersalah. Mereka nyoba menggugurkan jabang bayinya, tapi batal karena buah stroberi. Kenapa gitu? Tonton filmnya ya:) Mereka coba ngakalin seragam sekolahnya tapi akhirnya ketauan juga. Respon keluarganya ini yang menurutku make sense banget, dari bapak ibu sampe kakak. Aku bahkan kalau memposisikan diri sebagai kakak Bima, responnya akan sama.
     Salah satu hal menarik dari film ini adalah keinginan Dara pergi sekolah ke Korea Selatan. Di kamarnya juga banyak foto idol dan aktor Korea, dia bahkan nganggep mereka sebagai "suami-suami aku" (any teenage can relate! ME TOO lol). Dara ini self-driven nya lumayan kuat, hal ini ngaruh ke ending sih..
     Apa aja poin penting yang aku dapet dari film Dua Garis Biru? Tentu salah satunya tentang sex education. Masih mau bilang ini tabu? Ternyata hamil di umur dimana kondisi fisik kita belum siap itu risikonya gede lho. Risiko ngga cuma ditanggung ibu, tapi bisa ngaruh ke anaknya. Salah satu kondisi ketika seorang remaja 17 tahunan melahirkan akan ada di ending film ini. Ngga main - main efeknya. Take a note ya!
     Seks di luar nikah itu dosa, jelas. Efeknya apakah ke Bima dan Dara aja? Engga.. di film ini orang tua Bima emang digambarkan lebih dekat dengan agama. Gimana hancurnya hati orang tuanya yang ngerasa gagal mendidik anaknya, sukses bikin air mataku ngalir pas nonton. Tanggung jawab orang tua ke anak tu ngga cuma secara finansial. Ibarat.. punya duit banyak ngga lantas akan menjamin kamu akan sukses ngedidik anak.
     Mari bahas setting film, lagi-lagi "sederhana dan on point". Original soundtrack paling membekas tu pas di ending film, di dalem mobil. Aku dengan mata berkaca-kaca,"sengaja banget sih dipilih lagu sesedih ini kzl". Nah, tentang cast menurutku kawakan semua. Apalagi si orang tua, Cut Mini sama Lulu Tobing, jempool. Ah terus yang banyak dibahas netijen adalah kenapa muka Bima kucel banget, padahal aslinya Angga Yunanda itu putih bersih. And I was like....... "yo girls, really?". Bima ini kan ceritanya emang berasal dari keluarga menengah ke bawah, so what do you EXPECT? Kalau qalean netijen mau nonton yang miskin sama kaya kinclong semua ya nonton sinetron ajaaaa. Atau kdrama deh..
     Terakhir, kenapa judulnya "dua garis biru, bukan pink"? Kalau mau tau, tonton filmnyaaaa..

     **hati hepi ketika nonton film Indonesia dan dibikin apik, sebelumnya aku nonton 27 Steps of May. Parah! Big thanks to director and crews for making a good Indonesian movie.

Comments

Popular Posts